Tiga tahun berturut-turut mulai Tahun Ajaran 2022/2023 sampai 2024/2025, saya mendapatkan amanah sebagai Ketua PPDB dari yayasan. Hal yang tidak mudah memang menjadi Ketua PPDB. Sebuah tanggung jawab besar ada di pundak. KSI’s untuk Ketua PPDB salah satunya adalah kuota murid di semua jenjang mulai dari Daycare, KB, TK, SD dan SMP terpenuhi seratus persen. Perjuangan panjang dimulai saat awal amanah itu diberikan oleh yayasan.
Saat itulah, saya mulai memeras otak. Membuat program sekaligus menyusun
Rencana Kegiatan dan Anggaran Yayasan (RKAY). Tentu dalam pelaksanaannya kami
bekerja secara tim work dari semua jenjang. Untuk menjamin kegiatan sekolah
dapat terus berjalan tanpa mengabaikan tugas pokok mengajar, strategi yang kami
ambil adalah koordinasi tim PPDB mayoritas dilakukan secara online. Melalui media
online, terutama siang hari sampai malam grup WhatsApps tak pernah sepi dari
informasi. Bahkan nama grup PPDB, saya pin sehingga berada di paling atas di
antara nama grup WhatsApps lainnya di smartphone saya.
Strategi memenuhi kuota murid yang
kami ambil adalah program inden. Program ini tercetus untuk memantik calon
pelanggan, lebih tepatnya calon wali murid. Inden yang kami laksanakan tidak
berlaku sepanjang masa hanya dalam kurun waktu selama tiga bulan. Dalam masa
selama tiga bulan ini, kami menetapkan target 50% kuota tercapai. Target ini
memicu kami untuk berupaya maksimal dalam pencapainnya.
Dalam pelaksanaannya, kami membagi kepanitiaan PPDB menjadi beberapa sie dengan jobdis yang sudah disepakati bersama. Semua tim melaksanakan tugas masing-masing. Misalnya sie humas membawahi tim desain dan tim konten kreator. Tugasnya adalah memanfaatkan aset sekolah berupa media online. Aset biotik sekolah yaitu guru-guru yang memiliki kemampuan IT tergabung di dalam tim ini.
Tugas tim desain adalah mengelola
media online sekolah mulai dari mendesain sampai memposting. Sedangkan tim
konten kreator dikerahkan dari semua jenjang. Mereka bertugas membuat konten
yang layak publik yang akan diunggah terjadwal untuk semua konten dari jenjang.
Begitu juga guru-guru yang memiliki potensi literasi kami berdayakan untuk
membuat tulisan yang dipublikasikan baik di media sosial sekolah maupun di
media mainstream yang kami bidik. Kami juga sangat memperhatikan kelayakan
konsumsi publik.
Sie data base adalah tim guru dengan
potensi logika matematikanya baik. Tugasnya melakukan manajemen data base di
antaranya adalah merancang, membuat, dan melakukan analisa data di dalam sistem
PPDB. Tim ini memegang kendali atas data base. Tujuannya adalah agar data yang
telah diolah dan dianalisa dapat dipahami oleh semua tim.
Semua tim kerja melaksanakan sesuai
tupoksi masing-masing sekaligus menjalankan kerja berdasarkan Standar
Operasional Prosedur (SOP). Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin
ketercapaian target yang sudah dilakukan.
Apakah secara teknis saja yang
dilakukan untuk memenuhi KSI’s ini? Tentu saja tidak. Ada hal mendasar untuk
ketercapaian KSI’s yaitu menata kembali mutu pendidikan di semua jenjang mulai
dari Daycare, KB, TK, SD dan SMP. Bagaimana kualitas output murid sesuai dengan
visi sekolah dapat terwujud dengan baik. Peran masing-masing satuan pendidikan
untuk meningkatkan kualitas murid melalui Quality Assurance (QA) kami kelola
dengan optimal.
Untuk mewujudkan QA ini, salah satu
sumber daya penting adalah pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). Keberhasilan proses belajar mengajar
salah satunya adalah pendidik yang berkompeten. Kami sangat meyakini bahwa di
tangan pendidik yang baik akan melahirkan murid-murid yang baik.
Seperti yang pernah kami lakukan
ketika di sekolah. Ada hal wajib yang dilakukan ketika momen PPDB. Salah
satunya adalah memberikan kuisioner dan wawancara kepada calon wali murid.
Beberapa pertanyaan yang wajib dijawab di antaranya terkait sekolah idaman dan
harapan orang tua terhadap sekolah. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi
dan menjaga kualitas sekolah seklaigus sebagai bahan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
Menurut hasil kuisioner tersebut, 99% mengatakan bahwa
sekolah idaman menurut calon wali murid KB dan TK adalah sekolah yang memiliki
pendidik yang ramah dan sayang kepada anak. Setelah kami gali lebih lanjut
alasannya adalah bahwa energi cinta dan sayang yang dimiliki pendidik akan
merambat ke hati siswanya. Melalui cinta akan melahirkan anak yang berkarakter.
Cinta menyuburkan ketentraman hati. Dengan cinta dan kasih sayang pendidik, anak
lebih bergairah dalam belajar.
Pendapat yang lain bahwa sekolah
yang baik menurut calon walimurid adalah sekolah yang bukan mengucurkan air
teko ke dalam gelas, namun mampu menyalakan api. Artinya guru mampu memotivasi
anak agar memiliki kemandirian dalam belajar. Meski masih usia dini, namun
diberikan pembelajaran tentang kemandirian dan tanggung jawab. Sehingga anak
memiliki hasrat untuk menjadi insan pembelajar. Misalnya anak dilatih makan
sendiri, merapikan mainan setelah bermain, antri ketika cuci tangan dan
sebagainya. Pembelajaran tentang adab sopan santun. Misalnya memberikan salam
bila bertemu guru atau teman, meminta maaf bila melakukan kesalahan, mau
memberi maaf kepada teman yang salah, ijin bila meminta bekal makan punya
teman, ijin bila bergabung bermain dengan teman. Sehingga tak sekedar akademik
yang ingin dicapai. Tapi lebih dalam menumbuhkan budi pekerti yang baik. Pendidik menggebu mewariskan akhlak. Karakter
yang tertanam dengan baik pada diri anak saat usia dini akan menjadi warisan
terbaik orang tua kepada anak-anaknya.
Karakter baik ini adalah pondasi
awal seyogyanya tertanam kuat pada diri anak. Ibarat bangunan rumah, bila
pondasi yang dibangun kuat, maka akan kuat menyangga tiang dan tembok yang
menancap di atasnya. Begitu juga dengan anak usia dini. Bila pondasi akhlak ini
ditanamkan sejak dini, maka kehidupan anak berikutnya akan berjalan baik.
Harapan orangtua yang begitu besar
kepada lembaga pendidikan tidak gampang terwujud namun bukan berarti tidak bisa
dilaksanakan oleh pihak sekolah. Kunci utamanya adalah menerapkan prinsip
segitiga emas. Sehingga di akhir
wawancara, kami melakukan kontrak kerja sama bersama orang tua untuk
menuntaskan tumbuh kembang anak.
Alhamdulillah sampai tulisan ini dibuat, 30 Mei 2024, kuota KB, TK dan SD telah seratus persen tercapai untuk Tahun Ajaran 2024/2025. Upaya ini merupakan langkah awal dalam merangkai impian berikutnya. Wallahu’alam.
Batu Malang, 30 Mei 2024