Pada episode sebelumnya penulis menceritakan kehidupan dan kiprahnya di dunia seni. Pada bagian akhir, penulis ceritakan masuk 10 besar lomba menulis dalam SIEDEX 2018. Oleh karenanya, semangat Penulis tergugah untuk mencari ilmu dari manapun, dari siapapun, dan dari berbagai sumber yang bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
Setelah itu,
tibalah saat ketika masuk sekolah menjadi
salah. Mengapa demikian?
Sekolah selayaknya
ada tatap muka, ada proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik dan
pendidik di suatu tempat tertentu, di kelas atau di luar kelas, yang
menyebabkan terjadinya komunikasi. Proses pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik baik pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya.
Kondisi tersebut
tiba-tiba terhenti. COVID 19 menerpa. Segala lini terdampak olehnya tidak
terkecuali dunia pendidikan. Masa belajar anak seolah terhenti. Meski diganti
dengan pembelajaran jarak jauh, tetapi tetap ada yang hilang. Pembentukan
karakter menjadi terganggu. Komunikasi jadi tidak lancar.
Saat seperti ini menyebabkan
dunia pendidikan menjadi kacau. Namun, ada hal yang menarik di balik kekacauan
ini. Ide kreatif dan inovatif tumbuh di mana-mana. Seminar, Webinar, Diklat
secara online pun bertebaran.
Di samping tetap
menjalankan keseharian bersama anak-anak melalui daring, kesempatan
mengembangkan keterampilan menulis semakin luas dan dalam.
Sejak tahun 2020,
berbagai pelatihan yang dilakukan secara daring saya ikuti. Menulis dan membaca
pantun, puisi, gurindam, syair, karmina, cerpen, dan lain-lain. Bahkan pernah
mengikuti kegiatan Baca Puisi dalam rangka Hari Guru 2020 tingkat ASEAN,
Anjuran Persatuan Penulis Johor Malaysia.
Belajar pada
Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) yang bertempat di Depok Jawa Barat. Di
sini menghasilkan banyak buku, tulisan bersama (antologi) dan hampir semua
mencapai Rekor MURI.
Di antara
buku-buku tersebut ada ”Pantun Nasihat untuk Gerakan 1000 Guru Asean Menulis
Pantun” (2020), ”Pantun Nasihat Guru untuk Muridnya” (2020), dan “Pantun
Mutiara Budaya Indonesia” (2020). Ketiganya tercatat dalam Rekor MURI peserta
terbanyak. Kemudian ada “Pantun Persahabatan” (2021-dalam rangka HUT ke-7
Perruas, tepatnya 16 November 2021).
Tahun 2022,
tersusun 300 bait pantun nasihat bertajuk “Pitutur Santun” karya Suhartatik, siap
cetak, tetapi karena beberapa hal akhirnya hingga sekarang belum naik cetak.
Tahun 2024 ini, Perruas mengajak guru-guru se-Indonesia menorehkan kekhasan
daerah masing-masing dalam “Pantun Mutiara Budaya Nusantara” (2024).
Dalam rangka
memperingati Hari Puisi Indonesia, 26 Juli 2020, mengikuti program membuat
video Selamat Perayaan ke-8 Hari Puisi Indonesia dengan judul “Pesan Rindu Buat
Bapa” yang ditayangkan di youtube milik Perruas.
Memperingati Hari
Guru ASEAN 2020, saya mengikuti Musikalisasi Puisi dengan judul “Tiang Harapan”
yang videonya ditayangkan pada youtube pribadi Su Hartatik. Kegiatan ini atas
Anjuran Persatuan Penulis Johor Malaysia bekerja sama dengan Perkumpulan Rumah
Seni Asnur.
Kumpulan Puisi
Jawa Timur berjudul “Riwayat Kakawin Bang Wetan” dengan pengantar Asrizal Nur,
Raja Penyair ASEAN, Penggagas Puisi Multimedia, Pimpinan Perruas, Kurator
Suhartatik, dan sebagai Editor Penyelaras Tri Wulaning Purnami. Buku ini
dicipta dalam rangka Milad Perruas ke-7 tahun 2021.
Tahun 2021,
mengikuti Akademi Puisi Multimedia, hasilnya berupa video baca puisi bertemakan
Puisi Doa untuk Bangsa dengan judul
“Rimba Kehidupan”. Tahun 2021 ini pula saya berhasil mencetak buku puisi
tunggal dengan judul “Kabut Duka”
yang berisi 40 judul dan merupakan buku solo ke-3.
Beberapa buku
antologi puisi dari kelompok selain Perruas misalnya bersama KGPS (Komunitas
Guru Penulis Sidoarjo), KOMPAAS (Komunitas Penulis Alumni Adibuana Surabaya),
dan sebagainya. Bersama KOPERTA, menulis buku antologi Parikan yang dilaunching bersama katua Yayasan dan Rektor UNTAG
(Universitas Tujuh Belas Agustus) Surabaya dengan pergelaran Wayang Kulit pada
tahun 2023.
Tahun 2022,
mengikuti Pelatihan secara online
Menulis Gurindam se-ASEAN. Launching buku dilakukan di Taman Ismail Marzuki,
Jakarta.
Tahun 2023,
mengikuti Pelatihan secara online
Menulis Syair bertemakan Syair untuk Negeri. Ini pun dilaunching di Jakarta, di
Taman Ismail Marzuki.
Berbagai jenis
tulisan yang ditawarkan lingkungan hampir tidak pernah tertolak. Semua saya
coba pelajari. Sesulit apapun insya Allah akan bisa jika benar-benar berniat
dan berusaha. Contohnya Putiba
(puisi bait/baris), Tatika (cerita
tiga kalimat), Pentigraf (cerpen
tiga paragraf). Jenis narasi pendek temuan Dr. Tengsoe Tjahjono, Dosen UNESA,
tidak mudah bagi saya. Namun, saya berusaha dengan bimbingan Prof Tengsoe,
begitu sapaan akrapnya, akhirnya bisa.
Bentuk pendek
lainnya adalah SONIAN. Seorang kawan mengenalkan pada saya bentuk puisi pendek
ini. Awalnya merasa aneh karena hanya terdiri dari 4 baris dengan komposisi 6,
5, 4, 3.
Contohnya:
Pesta
Gemerlap
cahaya
Bertabur
bintang
Kelap
kelip
Semarak
Tahun 2023
mengikuti kegiatan PB (Pengurus Besar) PGRI berupa KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara)
yang digagas oleh Dr. Wijaya Kusuma atau kerennya dipanggil Om Jay. Di sini
para guru se-Nusantara belajar menulis dengan berbagai macam tulisan baik fiksi
maupun nonfiksi. Hasil tulisan wajib diupload di Kompasiana.
Merasa tidak puas
dengan Kompasiana, beberapa Tim Solid Om Jay punya gagasan membuat portal
sendiri, maka berdirilah MELINTAS.ID. Di portal inilah akhirnya saya berlabuh
bersama teman-teman yang suka dengan jurnalistik. Kami belajar bersama, bergerak
bersama mulai dari nol sampai saat ini.
Tahun 2023 saya ikut
menulis cerita fabel di Jendela Puspita. Buku antologi pertama berjudul “Fakta
Unik Hewan yang Mengagumkan” (2023). Yang kedua berjudul “Aku Anak Sehat”
(2024), dan yang ketiga berjudul “Aku Rajin Berdoa” (2024). Respon anak, cucu,
keponakan luar biasa, di samping bukunya yang keren, ceritanya juga sangat
menarik. Cocok buat anak-anak TK, SD, bahkan SMP pun bisa.
Masih terus ingin
belajar. Tahun 2023 mengikuti Pelatihan Self
Editing (Daring) yang diselenggarakan oleh IPP (Ikatan Pendidik Penulis)
Jatim yang diketuai oleh Syaiful Rizal bersama Eko Prasetyo, Pemred MediaGuru.
Dilanjutkan dengan Pelatihan Kelas Editor Luring pada awal 2024 yang
diselenggarakan di BBPMP Surabaya selama dua hari.
Dengan mengikuti
Pelatihan Kelas Editor berharap kemampuan dalam mengedit naskah meningkat dan
semakin baik. Aamiin.
Demikian kisah
perjalanan saya selama ini hingga kini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap
usaha saya. Aamiin.
Beristirahat
di kayu berjajar
untuk
menghilangkan rasa penat
Jangan
pernah berhenti belajar
penting
belajar sepanjang hayat
Cari angin pergi ke alun-alun
dokar dinaiki bersama bunda
Mari budayakan menulis pantun
agar lestari budaya takbenda
Sidoarjo, 24 Juni 2024
Pukul 02.42 WIB
Buku antologi cerpen
”Ramadanku Bersama si Kecil” (2020),”Assalamualaikum Mimpi” (2020), dan
”Menjemput Pahala Surga”. Buku antologi pantun, ”Pantun
Nasihat untuk Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun” (2020) dan ”Pantun
Nasihat Guru untuk Muridnya” (2020). Buku kumpulan artikel,”Ketika
Corona Mengubah Mindset Pembelajaran” (2020).