Asah Talenta Hingga Ujung Senja(Bagian 2)

 
Oleh: Suhartatik

Pada episode sebelumnya penulis menceritakan kehidupan dan kiprahnya di dunia seni. Pada bagian akhir, penulis ceritakan masuk 10 besar lomba menulis dalam SIEDEX 2018. Oleh karenanya, semangat Penulis tergugah untuk mencari ilmu dari manapun, dari siapapun, dan dari berbagai sumber yang bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

 Sekitar tahun 2019 saya mengantarkan siswa pelatihan menulis cerita anak bergambar di Mojokerto. Kebetulan penyelenggaranya Bu Nisak dan teman guru dari Mojokerto. Hemat saya dari pada sekadar mengantar, saya pun ikut menjadi peserta pelatihan. Alhasil dari pelatihan itu saya dapat satu buku cerita anak bergambar berjudul Aisyah. Ini adalah buku solo kedua saya setelah buku berjudul Makna Kehidupan tahun 2016.

Setelah itu, tibalah saat ketika masuk sekolah menjadi salah. Mengapa demikian?

Sekolah selayaknya ada tatap muka, ada proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik dan pendidik di suatu tempat tertentu, di kelas atau di luar kelas, yang menyebabkan terjadinya komunikasi. Proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik baik pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya.

Kondisi tersebut tiba-tiba terhenti. COVID 19 menerpa. Segala lini terdampak olehnya tidak terkecuali dunia pendidikan. Masa belajar anak seolah terhenti. Meski diganti dengan pembelajaran jarak jauh, tetapi tetap ada yang hilang. Pembentukan karakter menjadi terganggu. Komunikasi jadi tidak lancar.

Saat seperti ini menyebabkan dunia pendidikan menjadi kacau. Namun, ada hal yang menarik di balik kekacauan ini. Ide kreatif dan inovatif tumbuh di mana-mana. Seminar, Webinar, Diklat secara online pun bertebaran.

Di samping tetap menjalankan keseharian bersama anak-anak melalui daring, kesempatan mengembangkan keterampilan menulis semakin luas dan dalam.

Sejak tahun 2020, berbagai pelatihan yang dilakukan secara daring saya ikuti. Menulis dan membaca pantun, puisi, gurindam, syair, karmina, cerpen, dan lain-lain. Bahkan pernah mengikuti kegiatan Baca Puisi dalam rangka Hari Guru 2020 tingkat ASEAN, Anjuran Persatuan Penulis Johor Malaysia. 

Belajar pada Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) yang bertempat di Depok Jawa Barat. Di sini menghasilkan banyak buku, tulisan bersama (antologi) dan hampir semua mencapai Rekor MURI.

Di antara buku-buku tersebut ada ”Pantun Nasihat untuk Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun” (2020), ”Pantun Nasihat Guru untuk Muridnya” (2020), dan “Pantun Mutiara Budaya Indonesia” (2020). Ketiganya tercatat dalam Rekor MURI peserta terbanyak. Kemudian ada “Pantun Persahabatan” (2021-dalam rangka HUT ke-7 Perruas, tepatnya 16 November 2021).

Tahun 2022, tersusun 300 bait pantun nasihat bertajuk “Pitutur Santun” karya Suhartatik, siap cetak, tetapi karena beberapa hal akhirnya hingga sekarang belum naik cetak. Tahun 2024 ini, Perruas mengajak guru-guru se-Indonesia menorehkan kekhasan daerah masing-masing dalam “Pantun Mutiara Budaya Nusantara” (2024).

Dalam rangka memperingati Hari Puisi Indonesia, 26 Juli 2020, mengikuti program membuat video Selamat Perayaan ke-8 Hari Puisi Indonesia dengan judul “Pesan Rindu Buat Bapa” yang ditayangkan di youtube milik Perruas.

Memperingati Hari Guru ASEAN 2020, saya mengikuti Musikalisasi Puisi dengan judul “Tiang Harapan” yang videonya ditayangkan pada youtube pribadi Su Hartatik. Kegiatan ini atas Anjuran Persatuan Penulis Johor Malaysia bekerja sama dengan Perkumpulan Rumah Seni Asnur.

Kumpulan Puisi Jawa Timur berjudul “Riwayat Kakawin Bang Wetan” dengan pengantar Asrizal Nur, Raja Penyair ASEAN, Penggagas Puisi Multimedia, Pimpinan Perruas, Kurator Suhartatik, dan sebagai Editor Penyelaras Tri Wulaning Purnami. Buku ini dicipta dalam rangka Milad Perruas ke-7 tahun 2021.

Tahun 2021, mengikuti Akademi Puisi Multimedia, hasilnya berupa video baca puisi bertemakan Puisi Doa untuk Bangsa dengan judul “Rimba Kehidupan”. Tahun 2021 ini pula saya berhasil mencetak buku puisi tunggal dengan judul “Kabut Duka” yang berisi 40 judul dan merupakan buku solo ke-3.

Beberapa buku antologi puisi dari kelompok selain Perruas misalnya bersama KGPS (Komunitas Guru Penulis Sidoarjo), KOMPAAS (Komunitas Penulis Alumni Adibuana Surabaya), dan sebagainya. Bersama KOPERTA, menulis buku antologi Parikan yang dilaunching bersama katua Yayasan dan Rektor UNTAG (Universitas Tujuh Belas Agustus) Surabaya dengan pergelaran Wayang Kulit pada tahun 2023.

Tahun 2022, mengikuti Pelatihan secara online Menulis Gurindam se-ASEAN. Launching buku dilakukan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Tahun 2023, mengikuti Pelatihan secara online Menulis Syair bertemakan Syair untuk Negeri. Ini pun dilaunching di Jakarta, di Taman Ismail Marzuki.

Berbagai jenis tulisan yang ditawarkan lingkungan hampir tidak pernah tertolak. Semua saya coba pelajari. Sesulit apapun insya Allah akan bisa jika benar-benar berniat dan berusaha. Contohnya Putiba (puisi bait/baris), Tatika (cerita tiga kalimat), Pentigraf (cerpen tiga paragraf). Jenis narasi pendek temuan Dr. Tengsoe Tjahjono, Dosen UNESA, tidak mudah bagi saya. Namun, saya berusaha dengan bimbingan Prof Tengsoe, begitu sapaan akrapnya, akhirnya bisa.

Bentuk pendek lainnya adalah SONIAN. Seorang kawan mengenalkan pada saya bentuk puisi pendek ini. Awalnya merasa aneh karena hanya terdiri dari 4 baris dengan komposisi 6, 5, 4, 3.

Contohnya:

         Pesta

Gemerlap cahaya

Bertabur bintang

Kelap kelip

Semarak

Tahun 2023 mengikuti kegiatan PB (Pengurus Besar) PGRI berupa KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara) yang digagas oleh Dr. Wijaya Kusuma atau kerennya dipanggil Om Jay. Di sini para guru se-Nusantara belajar menulis dengan berbagai macam tulisan baik fiksi maupun nonfiksi. Hasil tulisan wajib diupload di Kompasiana.

Merasa tidak puas dengan Kompasiana, beberapa Tim Solid Om Jay punya gagasan membuat portal sendiri, maka berdirilah MELINTAS.ID. Di portal inilah akhirnya saya berlabuh bersama teman-teman yang suka dengan jurnalistik. Kami belajar bersama, bergerak bersama mulai dari nol sampai saat ini.

Tahun 2023 saya ikut menulis cerita fabel di Jendela Puspita. Buku antologi pertama berjudul “Fakta Unik Hewan yang Mengagumkan” (2023). Yang kedua berjudul “Aku Anak Sehat” (2024), dan yang ketiga berjudul “Aku Rajin Berdoa” (2024). Respon anak, cucu, keponakan luar biasa, di samping bukunya yang keren, ceritanya juga sangat menarik. Cocok buat anak-anak TK, SD, bahkan SMP pun bisa.

Masih terus ingin belajar. Tahun 2023 mengikuti Pelatihan Self Editing (Daring) yang diselenggarakan oleh IPP (Ikatan Pendidik Penulis) Jatim yang diketuai oleh Syaiful Rizal bersama Eko Prasetyo, Pemred MediaGuru. Dilanjutkan dengan Pelatihan Kelas Editor Luring pada awal 2024 yang diselenggarakan di BBPMP Surabaya selama dua hari.

Dengan mengikuti Pelatihan Kelas Editor berharap kemampuan dalam mengedit naskah meningkat dan semakin baik. Aamiin.

Demikian kisah perjalanan saya selama ini hingga kini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap usaha saya. Aamiin.

 

Beristirahat di kayu berjajar

untuk menghilangkan rasa penat

Jangan pernah berhenti belajar

penting belajar sepanjang hayat

 

Cari angin pergi ke alun-alun

dokar dinaiki bersama bunda

Mari budayakan menulis pantun

agar lestari budaya takbenda

Sidoarjo, 24 Juni 2024

Pukul 02.42 WIB

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Buku antologi cerpen ”Ramadanku Bersama si Kecil” (2020),”Assalamualaikum Mimpi” (2020), dan ”Menjemput Pahala Surga”. Buku antologi pantun, ”Pantun Nasihat untuk Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun” (2020) dan ”Pantun Nasihat Guru untuk Muridnya” (2020). Buku kumpulan artikel,”Ketika Corona Mengubah Mindset Pembelajaran” (2020).

Previous Post Next Post