KEBERHASILAN KOMUNITAS BELAJAR “BU RESI” DALAM MENINGKATKAN RAPOR PENDIDIKAN di SNIKA

Oleh: Liza 
(Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo)

 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah melaksanakan peluncuran Merdeka Belajar Episode 15 terkait Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, peran guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah sangatlah penting terhadap transformasi pembelajaran bagi peserta didik. 

Oleh karena itu para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah perlu meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di satuan pendidikan dengan meningkatkan kompetensi secara berkala yang dapat dilakukan melalui komunitas belajar. 

Hal ini diperkuat oleh Surat Edaran Dirjen GTK No. 4263/B/HK.04.01/2023 tanggal 18 Juli 2023 tentang Optimalisasi Komunitas Belajar. Pengertian komunitas belajar merupakan wadah bagi guru dan tenaga kependidikan untuk belajar bersama dan berkolaborasi secara rutin, memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar murid.

Komunitas belajar dalam sekolah menjadi wadah bagi guru untuk belajar bersama dan berkolaborasi secara rutin. Kegiatan dalam komunitas idealnya memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Sebagai pengawas sekolah, penulis memiliki sepuluh sekolah binaan yang telah penulis lakukan pendampingan dalam kegiatan refleksi dan analisis Rapor Pendidikan versi 2.0 tahun 2023. Penulis menjadwalkan kegiatan refleksi dan analisis Rapor Pendidikan Versi 2.0 tahun 2023 sebagai berikut:

Tabel. Jadwal Kegiatan Refleksi dan Analisis Rapor Pendidikan Versi 2.0 Tahun 2023

No

Tanggal

Satuan Pendidikan

Capaian Kualitas Pembelajaran di Rapor Pendidikan

1

8 Juni 2023

SMP Nusantara Krian

Baik

2

10 Juni 2023

SMP Taman Harapan

Baik

3

14 Juni 2023

SMP Negeri 3 Krian

Baik

4

17 Juni 2023

SMP ITABA

Sedang

5

19 Juni 2023

SMP Wahid Hasjim 9

Baik

6

23 Juni 2023

SMP PGRI 7 Sedati

Sedang

7

7 Juli 2023

SMP Negeri 1 Krian

Sedang

8

29 Juli 2023

SMP Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo

Baik

9

20 Juni 2023

SMP As Sakinah

Baik

10

21 Juni 2023

SMP Kristen Elly Verhoef Brouwer

Sedang

Dari sepuluh satuan pendidikan, empat satuan pendidikan termasuk kategori kualitas pembelajaran capaian “sedang,” yaitu SMP Negeri 1 Krian, SMP ITABA, SMP PGRI 7 dan SMP Kristen Elly Verhoef Brouwer. Berdasarkan data dari hasil rapor pendidikan tersebut, penulis melakukan tindak lanjut dengan melakukan observasi proses pembelajaran di dalam kelas pada SMP Negeri 1 Krian dan SMP ITABA. 

Namun kenyataannya, dari hasil observasi, guru masih melakukan proses pembelajaran dengan metode ceramah dan penugasan, guru menyampaikan materi dengan tetap duduk, sehingga peserta didik tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, tetapi asyik berbicara dengan temannya. Situasi ini merupakan tantangan bagi penulis untuk melakukan percepatan perubahan dalam implementasi Kurikulum Merdeka melalui Komunitas Belajar Budaya Refleksi disingkat “BU RESI”. 

Untuk melakukan refleksi awal dari kondisi di SMP Negeri 1 Krian, penulis melakukan coaching bersama Drs. Sugeng Pamudji, M.Pd selaku kepala sekolah. menggunakan Alur Tirta mulai menentukan Tujuan Percakapan oleh coachee, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab, diperoleh kesimpulan hasil pembicaraan coaching bersama kepala sekolah, yaitu kondisi capaian kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Krian yang masih masuk capaian sedang, dilatarbelakangi dari sumber daya guru berasal dari guru PPPK yang baru ditempatkan di SMP Negeri 1 Krian dengan memiliki latar belakang sebagai guru TK. 

Sehingga belum memahami proses pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik pada jenjang SMP. Berdasarkan data tersebut, penulis melakukan pendampingan untuk mempercepat perbaikan perubahan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Krian dengan membentuk komunitas belajar BU RESI dalam sekolah dengan strategi inkuiri. 

Tahapan dari siklus inkuiri adalah 1) refleksi awal yang dilakukan dengan cara a) melakukan refleksi dan analisis Rapor Pendidikan vesi 2.0 tahun 2023, b) observasi proses pembelajaran di dalam kelas, dan c) coaching bersama kepala sekolah. Dari hasil refleksi awal, kemudian penulis melakukan pendampingan kepada semua guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Krian dengan tahapan kedua dari siklus inkuri yaitu 2) perencanaan. 

Pada kegiatan perencanaan, penulis memahamkan tentang bagaimana menyusun skenario pembelajaran menyusun modul ajar dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi, dan guru berdiskusi serta mencari referensi di Platform Merdeka Mengajar. Dari hasil diskusi pada komunitas belajar BU RESI guru berhasil menyusun modul ajar yang berdiferensiasi. 

Selanjutnya dilakukan siklus inkuiri yang ke tiga adalah 3) implementasi, kegiatan implementasi dilakukan guru dan penulis dengan mengamati proses pembelajaran di dalam kelas dan guru model nya adalah Yusniar Pandu Kartika, S.Pd., M.Pd. Setelah dilakukan observasi proses pembelajaran, dilanjutkan siklus inkuiri yang keempat yaitu 4) evaluasi, guru yang melakukan observasi di kelas menyampaikan hasil observasi kepada guru model secara kolegial sebagai refleksi untuk memberi saran dan masukan untuk perbaikan proses pembelajaran tersebut.

Tantangan bagi penulis untuk melakukan transformasi pendidikan terhadap sekolah dampingan khususnya di SMP Negeri 1 Krian yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka opsi mandiri berubah adalah melakukan percepatan secara berkolaborasi. Hal ini disebabkan dari situasi yang penulis dapatkan melalui hasil observasi proses pembelajaran di kelas, dan dari hasil refleksi serta analisis rapor pendidikan versi 2.0 tahun 2023 pada capaian kualitas pembelajaran dengan capaian sedang, dari hasil observasi proses pembelajaran di kelas pada tanggal 28 Agustus 2023 di SMP Negeri 1 Krian, yang mana guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan di kelas, sehingga penulis memiliki tantangan untuk memperbaiki situasi tersebut. 

Tujuan utama penulis melakukan perubahan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melaksanakan: Transformasi Pendidikan Melalui Komunitas Belajar “BU RESI” di Kabupaten Sidoarjo, khususnya di sekolah binaan dan sekolah dampingan sekolah penggerak. 

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, penulis menyadari pentingnya kolaborasi guru mata pelajaran melalui Komunitas Belajar BU RESI. dan akan berupaya keras untuk menggali potensi dan mencari solusi bersama dengan melibatkan seluruh anggota komunitas pendidikan, baik guru, kepala sekolah dan pengawas. Dengan harapan, melalui komunitas belajar BU RESI ini, kami dapat menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan dalam dunia pendidikan sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

a.       Langkah – langkah untuk menghadapi tantangan

Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan saat mendampingi guru dan kepala sekolah dalam melakukan Transformasi Pendidikan Melalui Komunitas Belajar “BU RESI” dengan menggunakan siklus inkuiri adalah sebagai berikut: 

1. Refleksi Awal Kegiatan refleksi awal dari siklus inkuiri melihat hasil refleksi dan analisis rapor Pendidikan versi 2.0 tahun 2023, kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan observasi proses pembelajaran di kelas, dan akhirnya diperkuat dari hasil pembicaraan coaching penulis bersama kepala sekolah. 

2. Perencanaan Dalam kegiatan perencanaan, penulis menyampaikan materi tentang penyusunan modul ajar yang berdiferensiasi. Guru duduk berkelompok sesuai mata pelajaran. Guru berdiskusi dalam kelompok mata pelajaran dengan referensi pendukung dari Platform Merdeka Mengajar. Setelah modul ajar selesai ditunjuklah seorang guru sebagai guru model untuk diobservasi ketika melakukan proses pembelajaran di kelas, observasi fkus pada skenario pembelajaran yang telah disusun pada modul ajar. Akhirnya dari kesepakatan bersama ditunjuklah seorang guru model yaitu Yusniar Pandu Kartika, S.Pd., M.Pd. guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila. 

3. Implementasi Pada kegiatan implementasi, guru yang tidak memiliki jam mengajar di kelas, ikut melakukan observasi proses pembelajaran guru model, dengan menuliskan hal – hal yang kurang tepat atau tidak sesuai skenario pembelajaran yang telah disusun bersama. 

4. Evaluasi Kegiatan evaluasi dilakukan langsung setelah selesai proses pembelajaran. Observer dari guru menyampaikan temuan ketika melakukan observasi di kelas, dan evaluasi ini tujuannya sebagai refleksi. b. Strategi yang digunakan Strategi yang digunakan penulis untuk menghadapi tantangan adalah membentuk komunitas belajar BU RESI dalam sekolah dan antar sekolah. 

Untuk komunitas belajar BU RESI antar sekolah yang penulis bentuk ada dua komunitas yaitu komunitas belajar BU RESI sekolah binaan, dan karena penulis juga berperan sebagai fasilitator Program Sekolah Penggerak dengan lima sekolah dampingan, maka penulis juga membentuk komunitas belajar BU RESI antar sekolah dari sekolah dampingan sekolah penggerak. Tahapan menyusun komunitas belajar BU RESI adalah penulis melakukan rapat bersama kepala sekolah dalam jaringan menggunakan Google Meet. 

Persiapan awal, penulis menjadwalkan kegiatan dengan mengirim link rapat kepada kepala sekolah binaan dan kepala sekolah dampingan sekolah penggerak. Link untuk rapat bersama kepala sekolah binaan adalah: https://meet.google.com/kkq-ivhw-pej

dan link rapat bersama kepala sekolah dampingan sekolah penggerak adalah: https://meet.google.com/pga-aknb-toj. Hasil rapat penyusunan komunitas belajar BU RESI sekolah binaan terbentuk susunan pengurus dengan nama komunitas yaitu Kawan Belajar, sedangkan untuk sekolah dampingan sekolah penggerak juga terbentuk susunan pengurus dan komunitas diberi nama: Delta Edu Community. 

Langkah selanjutnya, penulis membentuk Komunitas Belajar BU RESI di Platform Merdeka Mengajar. Untuk sekolah binaan, link komunitas Kawan Belajar di Platform Merdeka Mengajar adalah di https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/Rw6Ea8lJ61?from=home, sedangkan untuk komunitas Delta Edu Community di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/OM6QZE8aDp?from=home. Penulis juga membentuk grup komunitas belajar BU RESI di Whats App dengan link tautan untuk Komunitas Kawan Belajar dengan link tautan: https://chat.whatsapp.com/KjIxu56pDgLBsa8Chcaocy

Link tautan Whats App komunitas Delta Edu Community adalah: https://chat.whatsapp.com/Ixw5bGctfBpGtZI70PkQDc. Materi pada rapat penyusunan komunitas belajar budaya refleksi (BU RESI) dalam jaringan Bersama kepala sekolah menggunakan Google Meet adalah: Optimalisasi Komunitas Belajar Antar Sekolah d n di Sekolah Dampingan Sekolah Penggerak.

4. Refleksi

a. Dampak dari aksi yang dilakukan Setelah penulis melakukan pendampingan di sekolah binaan dan sekolah dampingan sekolah penggerak untuk membentuk komunitas belajar BU RESI, sudah terjadi interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan, meningkatkan kompetensi diri anggota melalui saling berbagi dan diskusi. Sehingga tiga ide besar pengelolaan komunitas belajar yaitu 1. fokus pada pembelajaran, 2. membudayakan kolaborasi dan tanggungjawab kolektif, dan 3. berorientasi pada hasil pembelajaran peserta didik sudah tampak dan guru bersemangat melakukan pembelajaran yang berkualitas dan inovatif.

b. Hasilnya

    Hasilnya sangat efektif terlihat dari respon guru – guru setelah dibentuknya komunitas belajar BU RESI. Guru – guru bersemangat menyusun modul ajar berdiferensiasi dan bersemangat melakukan proses pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan di dalam kelas. Dan rapor Pendidikan di SMPN 1 Krian tahun 2024 mengalami kenaikan yang signifikan dengan telah hijau semua komponen di dashboard Rapor Pendidikan 2024.

c. Respon orang lain terkait praktik yang dilakukan Respon guru dan kepala sekolah terhadap praktik baik yang penulis lakukan sangat baik, dibuktikan adanya testimoni dari peserta didik, guru dan kepala sekolah setelah penulis membentuk komunitas belajar BU RESI di satuan pendidikan.

d. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan Komunitas belajar BU RESI ini adalah hal baru bagi guru dan kepala sekolah, sehingga guru – guru sangat antusias dalam kegiatan komunitas belajar BU RESI, karena permasalahan yang dialami selama menjalankan tugas mengajar dapat dicarikan solusi secara bersama. Dan akhirnya semua akan tergerak, bergerak dan menggerakkan bersama – sama. Dan guru memiliki kepercayaan diri dalam melakukan proses pembelajaran di kelas, karena persiapan mengajar dilakukan secara berkolaborasi.

Komunitas belajar BU RESI dapat mempromosikan kolaborasi antara sesama guru. Guru dapat bekerja sama dalam merancang kegiatan pembelajaran, atau mengatasi masalah khusus yang dihadapi dalam konteks sekolah. Komunitas belajar BU RESI berperan untuk memfasilitasi belajar bersama, memfasilitasi diskusi, memfasilitasi kolaborasi dan memfasilitasi refleksi. 

Dengan membudayakan komunitas belajar berkolaborasi dan budaya refleksi berorientasi pada hasil pembelajaran peserta didik menggunakan siklus inkuiri, tentu akan terjadi perbaikan proses pembelajaran. Tetapi hal ini dapat terjadi jika ada komitmen bersama untuk melakukan perubahan. 

Pendampingan dengan membentuk komunitas belajar BU RESI akan berdampak, jika secara berkolaborasi guru mencari solusi dari permasalahan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Karena seperti kata pepatah hebat sendiri itu sudah biasa tetapi hebat secara bersama luar biasa. 

Disamping menggerakkan komunitas belajar BU RESI pada sekolah dampingan dan sekolah penggerak, penulis juga:

 1. Sebagai Fasilitator Program Sekolah Penggerak Angkatan 1, penulis telah melakukan Lokakarya 1 tentang Komunitas Belajar 1 secara luring pada tanggal 6 Agustus 2023 dan Lokakarya 2 tentang Komunitas Belajar Dalam Sekolah pada tanggal 10 September 2023 untuk sekolah penggerak. 

2. Sebagai TIM APSI Pusat, penulis diberi amanat sebagai koordinator Webinar APSI PUSAT “Komunitas Belajar Budaya Refleksi (BU RESI)” yang dilakukan setiap hari Jumat, pk 13.30 - 15.30, dan sampai hari Jumat tanggal 7 Juni 2024 webinar BU RESI telah memasuki edisi ke 40. Dan sudah banyak Bapak/Ibu guru dan kepala sekolah di Kabupaten Sidoarjo yang berbagi praktik baik tentang Komunitas Belajar Budaya Refleksi (Bu Resi) antara lain, Bu Lilik Masrukhah (KS SMPN 2 Wonoayu), Pak Sudarsono (KS SMPN 6 Sidoarjo, Pak Matnuri (KS SMPN 1 Sidoarjo), Bu Ratna Dyah Mustikawati (KS SMPN 1 Sedati), Bu Heri Wahyu Rejeki (SMPN 1 Buduran), Bu Dewi Masyitoh (KS SMP Pembangunana Jaya 2), Bu Yayuk Dian Mandasari (KS SMPN 1 Jabon), Bu Fatimatuz Zahroh (KS SD Al Muslim), Bu Khairu Nisak (KS TK TPI), Bu Amalia (KS SMPN 3 Porong), Bu Fitriyah Mulyasari (KS SD), Bu Rizqa (Guru SMPN 3 Krian), dan Bu Angelica (Guru SMP Sepuluh November).

Semoga dengan Komunitas Belajar Budaya Refleksi (Bu Resi), Transformasi Pendidikan di Kabupaten Sidoarjo semakin pesat perkembangannya sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran serta kualitas mutu di satuan pendidikan. Secara berkolaborasi perubahan dengan cepat terjadi..karena eranya sekarang adalah berkolaborasi..sebagaimana kata pepatah..hebat senidiri sudah biasa ..hebat bersama – sama sangat luar biasa…

Live Streaming you tube: https://www.youtube.com/@apsikekinian9292/streams

Link Komunitas BU RESI APSI: di Platform Merdeka Mengajar. di tautan berikut:    https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/jR9J3jxd0d?from=home



Previous Post Next Post