Pembelajaran Tematik Tingkat Madrasah Aliyah Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs)

 


 Oleh: Endang Mujiati

 

Pengelolaan pendidikan sangat luwes ketika menerapkan kurikulum merdeka. Sekolah/madrasah dapat melakukan inovasi untuk menghasilkan lulusan yang berkembang sesuai jamannya. Gebrakan inovasi yang tertuang dalam dokumen kurikulum, dapat dijadikan arah sekolah/madrasah mencetak generasi penerus bangsa. Salah satu ide yang muncul dalam benak penulis adalah pembelajaran tematik tingkat Madrasah Aliyah (MA) setingkat SLTA. Gebrakan ini dianggap mustahil, karena umumnya pembelajaran tematik terjadi di tingkat dasar MI/SD.

Pembelajaran tematik tingkat MA dapat dilakukan dengan koordinasi semua stake holder. Pendampingan oleh pengawas dilakukan mulai dari kepala madrasah dilanjutkan wakil kepala kurikulum. Langkah berikutnya mendampingi guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sampai tersusun modul ajar.

Pembelajaran tematik diawali dengan menemukan tema. Sebagai contoh tema “Lestari Alamku”. Kepala Madrasah dan Tim Pengembang kurikulum menyusun dokumen kurikulum sesuai program madrasah. Selanjutnya dilakukan rapat kerja persiapan pembelajaran tahun ajaran baru. Semua warga madrasah diikutsertakan dalam kegiatan rapat kerja.

Tema “Lestari Alamku” berkaitan erat dengan menjaga lingkungan alam secara berkelanjutan. Pada skala global dicanangkan Sustainable Development Goals (SDGs). Inti dari Sustainable Development Goals (SDGs) adalah 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,


yang merupakan seruan mendesak bagi semua negara baik maju maupun berkembang untuk melakukan tindakan dalam kemitraan global (United Nations: https://sdgs.un.org/goals).

SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.


Gambar 1. Sustainable Development Goals (SDGs) (United Nations: https://sdgs.un.org/goals)

 

Pendidikan memiliki peran sangat penting dalam mendukung SDGs. Penekanan bahwa pendidikan (SDGs 4) memiliki hubungan sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja (SDG 8), gender (SDG 5), kesetaraan ekonomi (SDG 10), kesehatan (SDG 3), masyarakat damai (SDG 16), dan kemitraan sebagai sarana implementasi (SDG 17) , (Vladimirova & Blanc, 2015). Keberlanjutan dalam Pendidikan berakar pada bidang Pendidikan Lingkungan dengan pendekatan mulai dari pembelajaran berbasis alam hingga pedagogi kritis dan perilaku lingkungan yang bertanggung jawab, hingga penyelidikan berbasis masalah dan pemikiran system (Collin, et.al., 2018).



Pembimbingan secara komprehensif berkenaan dengan pembelajaran tematik tingkat MA, melibatkan kepala, wakil kepala bidang kurikulum dan guru. Hirarki pendampingan dimulai dari kepala madrasah. Pertama, kegiatan kepala madrasah yaitu mengkoordinasikan semua stakeholder untuk menyusun dokumen kurikulum yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru. Kedua, Wakil kepala bidang kurikulum memiliki kegiatan yaitu: mengkoordinasi guru mata pelajaran untuk telaah CP, mengkoordinasi tema yang akan disepakati, menentukan jadwal pelaksanaan tema yang disepakati, mengatur jadwal pembelajaran termasuk pembelajaran tematik. Ketiga, guru melakukan telaah kalender, Pendidikan, menyusun distribusi alokasi waktu dalam satu tahun, semester 1 dan semester 2, Telaah CP untuk menyusun TP dan ATP, menyusun jadwal dan dituangkan dalam program semester selanjutnya menyusun modul ajar.

Gambar 2. Contoh pemetaan materi yang berasal dari CP dalam BSKAP 033/2022, setiap mata pelajaran yang mendukung tema sebagai hasil pendampingan komprehensif


Pemetaan materi pelajaran yang sudah dilakukan, dicari kesepakatan dalam pelaksanaan. Misal setiap mata pelajaran yang materi terkaitnya dengan tema “Lestari Alamku” disampaikan pada pekan satu sampai pekan kedua bulan Oktober. Jadi pada pekan 1-

2 bulan oktober, peserta didik mendapat materi dengan tema “Lestari Alamku” secara mendalam dari berbagai mata pelajaran. Pemetaan materi ini masih menggunakan BSKAP 033/2022, karena pendampingan dilakukan ketika masih peraturan tersebut.


Pembelajaran dari beberapa mata pelajaran di madrasah aliyah dalam pekan yang sama menggunakan tema yang sama dapat mengarah menjadi pembelajaran tematik. Pembelajaran yang mendalam, diupayakan mendukung keterlaksanaan SDGs. Hal ini dapat terwujud bila memang ada komitmen kuat warga madrasah dan evaluasi akhir tahun untuk mengukur ketercapaian program yang digagas.

  

******* Salam Literasi *******

Artikel ini merupakan ringkasan dari makalah yang pernah saya kirim lomba GTK Kementerian Agama RI pada tahun 2022, dan mendapat juara favorit.

Previous Post Next Post