Oleh: Wenny Arie Puji Susanti, S.Pd., M.Pd.
(Kepala SMPN 2 Buduran)
Alhamdulillaah, wilayah ini memiliki pendahulu-pendahulu yang mulia, para ulama. Terbayang dalam benak bahwa para pendahulu di Buduran ini sangat layak untuk kita teladani dan mengambil pelajaran dari sejarah orang-orang mulia. Keuletannya dalam mengajar dan menyebarkan ilmu agama dan perjuangan membela negara bisa kita ikuti jejak-jejaknya.
Generasi muda harus mengetahui sejarah orang-orang besar, para tokoh, termasuk sejarah ulama besar. Di sekolah kegiatan wisata religi kami integrasikan dalam intrakurikuler. Kegiatan Wisata Religi dengan tema kearifan lokal merupakan salah satu bagian dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) yang berhubungan dengan akademik dan mendukung proses belajar siswa.
Wisata Religi Makam Aulia Sono merupakan situs makam leluhur pendiri organisasi Nahdlatul Ulama di Desa Sidokerto, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur dan mulai ramai dikunjungi peziarah setelah di revitalisasi. Atas izin dari KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman sejumlah rumah dinas yang berada di dekat makam dibongkar untuk akses para peziarah. Komplek makam Aulia Sono itu dibangun dua pendopo sebagai akses pintu masuk dan keluar para peziarah.
Lokasi Wisata Religi Makam Aulia Sono berada di dalam kompleks Gudang Pusat Senjata dan Optik Elektronik (Guspusjat) II dan Puspalad TNI Angkatan Darat. Di kawasan ini, terdapat lima makam utama yang dihormati warga Sidoarjo. Kelima makam itu yakni pendiri Pondok Pesantren Sono, Buduran KH. Muhayyin, Hj. Asfiyah (Istri KH. Muhayyin), KH. Abu Mansur (putra), KH. Zarkasyi (putra), KH. Said (Cucu), KH. Maksum (cicit).
Ketokohan kelima ulama sepuh Sidoarjo membuat sejumlah ulama besar seperti KH. Hasyim Ashari Jombang Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Abdul Karim Lirboyo Kediri, KH. Usman Jazuli Ploso Kediri, KH. Wachid Hasyim dan banyak ulama besar lainnya yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Sono Buduran.
Wisata Religi Makam Aulia Sono di kota Delta juga bisa menjadi daya ungkit ekonomi kreatif serta sarana menyiarkan daya juang para ulama kepada generasi masa depan. Kawasan ini merupakan kawasan wisata religi paling luas di Sidoarjo. Bus dan belasan mobil peziarah bisa masuk karena lahan parkir cukup luas. Bangunan pendopo juga tampak megah dan luas, bisa menampung ratusan peziarah
Warga Sidoarjo bisa mengambil pelajaran dari sejarah hidup orang-orang mulia tersebut. Kegigihannya dalam mengajar dan menyebarkan ilmu agama serta keistiqomahannya dalam berdakwah dan berjuang membela negara bisa memompa semangat kita semua untuk mengikuti jejaknnya. Tujuan dari kegiatan wisata religi bagi peserta didik yalni dapat mengetahui daya juang para ulama terdahulu; peserta didik dapat mengetahui nama-nama para ulama dan pendiri-pendiri pesantren sono; peserta didik dapat mengetahui tujuan didirikan Makam Aulia Sono; peserta didik dapat mengetahui kearifan lokal yang ada di Sidoarjo.
Kegiatan wisata diawali dengan pembacaan Yain dan Tahlil oleh bapak Zainal selaku narasumber dari Makam Aulia Sono, kemudian istirahat. Lalu ada pengarahan dari walas dan pendamping untuk mengerjakan LKPD. Peserta didik juga dibagi kelompok menjadi 2, kelompok 1 terdiri dari kelas VII-A s/d VII-D, kelompok 2 terdiri dari kelas VII-E s/d VII-H. Setelah mengerjakan LKPD, peserta didik diminta untuk sholat Dhuhur berjamaah, setelah itu peserta didik pulang ke rumah.
Sidoarjo, Selasa, 16 Juli 2024