MENGGALI POTENSI PULAU LUSI AGAR TAK JADI ILUSI

Sumber gambar: https://retizen.republika.co.id/posts/246888/bermalam-di-pulau-lusi-sidoarjo-informasi-tarif-dan-fasilitas-penginapan-chiaro-hotel-and-cafe

Oleh: Abdullah Makhrus

Jika kita mencari tempat wisata bernuansa alam di Sidoarjo, rasa-rasanya agak sulit menemukan. Sidoarjo tidak memiliki gunung ataupun  pantai. Mungkin kita hanya bisa menemukan adanya Candi di wilayah Sidoarjo. Yang banyak bisa kita temui adalah tempat wisata kuliner dan mal perbelanjaan. 

Namun, tahukah Anda sesungguhnya ada satu tempat destinasi wisata menarik di Sidoarjo yaitu ada sebuah pulau kecil. Pulau ini bernama Pulau Lusi. 

Mengenal Pulau Lusi

Dikutip dari Kompas.com, 27 Februari  2023, Pulau Lusi berlokasi di petak 8 Selat Madura yang sebenarnya merupakan bagian dari pengembangan Pulau Sarinah yang merupakan pulau asli Sidoarjo dan menjadi pusat konservasi kawasan pesisir. 

Pulau Lusi merupakan pulau yang terbentuk dari endapan lumpur yang berasal dari bencana semburan lumpur panas yang terjadi di Porong, Sidoarjo.  

Kronologi kejadian ini berawal dari semburan awal terjadi pada 29 Mei 2006 di lokasi pengeboran minyak bumi Sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Tinggi semburan awal mula hanya sekitar 40 meter. 

Sumur yang dibor saat itu dioperasikan oleh PT Lapindo Brantas Inc (Lapindo), anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk. Semburan pertama terjadi pada pukul 22.00 WIB tepat setelah dua hari terjadinya  gempa di Yogyakarta.  

Menurut informasi di www.nasional.kompas.com (6/7/2023), Pada tanggal 28 September 2006 Pemerintah memutuskan membuang lumpur panas Lapindo Brantas ke laut tanpa proses pengolahan. 

Keputusan ini diambil dalam rapat kabinet yang diikuti Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo di Jakarta. Pembuangan ke laut dilakukan karena lumpur dinilai tidak mengandung bahan berbahaya. Namun demikian, upaya pemerintah tetap tidak bisa menghentikan lumpur.

Karena kapasitas yang besar dan durasi yang cukup lama dari pembuangan lumpur ke Sungai Porong, menjadikan aliran sungai menghantarkan lumpur ke lokasi tertentu sehingga mengendap dan terbentuklah pulau baru. 

Pulau itu kemudian dikenal dengan sebutan Pulau Lusi. Kata Lusi merupakan singkatan dari kata “Lumpur Sidoarjo”. Pemilihan nama ini karena asal usul pulau yang terbentuk dari endapan alluvial muara Sungai Porong.

 Apa yang menarik di Pulau Lusi?

Perlu Anda ketahui, Pulau Lusi sesungguhnya pernah menjadi destinasi wisata mangrove terpopuler kedua menurut Anugerah Pesona Indonesia 2019. Penghargaan inilah yang menjadikan peningkatan daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Bahkan pengunjung bisa mencapai 3.000 orang pada 2019 lalu. 

Saat Anda mengunjungi pulau ini, Anda bisa  menggunakan perahu wisata yang disediakan untuk mencapai pulau ini setelah tiba di dermaga. Anda pun bisa  melihat mangrove yang menjadi daya tarik utama di Pulau Lusi. Fenomena alam dan non-alam yang memengaruhi terbentuknya pulau terbaru di Sidoarjo ini juga menjadi daya tarik tarik tersendiri bagi wisatawan.

 Harga Tiket Masuk

Jika Anda berkunjung ke Pulau ini, Anda tak perlu khawatir dengan masalah anggaran yang perlu disiapkan. Untuk masuk ke Pulau ini, harga tiket masuknya cukup terjangkau. Pengunjung hanya perlu membayar tiket sebesar Rp25.000 untuk setiap orangnya. Biaya tersebut dibayarkan sebelum mereka berangkat menaiki perahu wisata.

 Jam Buka dan Jam Tutup

Pulau Lusi Sidoarjo ini buka setiap hari mulai dari pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB.  Sehingga Anda bisa datang berkunjung kapan saja sesuai waktu luang yang dimiliki. Anda bisa merencanakan dengan matang jadwal liburan di Sidoarjo untuk mengunjungi tempat ini.

 Namun, saya menyarankan Anda datang pada hari Sabtu atau Minggu agar Anda tak perlu antri terlalu lama agar kapal ini penuh penumpang dan akhirnya bisa berangkat. 

Selain itu, untuk datang berkunjung di tempat ini sebaiknya di pagi hari ketika tempat ini baru buka. Dengan begitu, maka Anda bisa menikmati keindahan hutan mangrove dengan nyaman. Jika Anda datang di siang hari bersiaplah dengan topi karena sengatan terik panas yang cukup menyengat.

 

Membuat Projek Profil Pelajar Pancasila Bertema Kearifan Lokal di Pulau Lusi

Krisis identitas diri akibat lunturnya budaya dan kearifan lokal masyarakat menjadi salah satu isu yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Masyarakat lebih suka mengenal budaya asing daripada budayanya sendiri karena kita tidak mengenalkan sejak dini. Mereka lebih suka mengunjungi tempat wisata di luar Sidoarjo karena belum mengenal potensi wisata di Sidoarjo sendiri.

Untuk mengatasinya, maka saya memilih tema ini dengan mengunjungi Pulau Lusi sebagai bagian dari aktivitas kegiatan kegiatan project P5 yang dilakukan anak didik SD Muhammadiyah Pucanganom Sidoarjo kelas 4 Umar tahun lalu. Tentu dengan harapan besar agar dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal di Sidoarjo. 

 Jika warga Sidoarjo saja tidak mengenalnya, bagaimana orang lain di luar Sidoarjo mengenali potensi wisata ini? Bagaimana mungkin mereka akan mengenalkan tempat wisata ini jika mereka tidak mengetahuinya?

 Langkah-langkah yang saya lakukan antara lain:

1. Menjelaskan tujuan kegiatan pada siswa, reka guru, pimpinan sekolah dan orang tua

2. Mengajak siswa mencari data melalui proses wawancara pada nara sumber orang tua, guru, dan karyawan sekolah

3. Melibatkan semua pihak kami melakukan strategi berupa survey dan pengamatan langsung ke lokasi wisata dengan mengajak siswa membuat vlog untuk mengabadikan perjalanan menuju Pulau Lusi

4. Di lokasi Pulau Lusi, saya mengajak siswa untuk berdiskusi menemukan kekurangan yang ada di Pulau Lusi serta mencari solusi untuk mengenalkan dan memviralkan tempat wisata Pulau Lusi yang jarang dikenal karena lokasinya yang cukup terpencil

5. Setelah berdiskusi, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

6. Mendampingi siswa menyempurnakan proses editing video vlog

7. Mempublikasikan ke masyarakat

 

Saya beserta anak-anak didik menemukan beberapa kekurangan pada Pulau Lusi yang tampaknya perlu menjadi perhatian dari dinas pariwisata Sidoarjo. Ini dimaksudkan agar Wisata Pulau Lusi ini menjadi lebih menarik lebih banyak pengunjung. 

Menurut hasil diskusi dengan anak-anak didik, mereka mengusulkan beberapa sarana yang perlu dibuat di lokasi ini, di antaranya:

1.           Sarana kantin yang menjual makanan dan minuman

2.           Arena permainan anak

3.           Spot swafoto

4.           Kolam renang

5.           Tempat ibadah/salat

Semoga dengan penyediaan sarana-sarana ini, menjadikan Pulau Lusi akan menjadi destinasi utama yang menarik lebih banyak pengunjung dari seluruh pengunjung di Nusantara. Hal ini tentu akan mendatangkan keuntungan berupa pemasukan bagi pendapatan daerah sekaligus mengangkat pereknomian warga di sekitar tempat wisata.

Bagaimana menurut Anda?


Previous Post Next Post