Efek Candu Lierasi
Oleh: Gie
Terbatasnya ruang dan waktu,
memaksa aku mencucikan sepeda motorku ke tempat cucian motor. Ternyata ada tiga
mobil satu motor sudah antri. Urutan keempat, ingin pulang namun nanggung.
Selesai daftar, sambil menunggu
giliran mending berliterasi dengan berselancar di mbah Google.Waduh lupa,
ternyata HP tidak terbawa, tengok kesana kesini mencari koran, buku atau apa
saja yang bisa menemani mata berliterasi.
Tak satupun koran atau buku ada
untuk dinikmati. Terbesit dalam pikiran untuk membeli koran di perempatan
jalan Monginsidi di depan SDN Sidoklumpuk, maka satu-satunya cara menuju kesana
adalah jalan kaki.
Anggap saja berolah raga bakar
lemak ,dengan semangat menuju titik tujuan sesekali menikmati tampilan alami di
kawasan Pavingan Monginsidi. Sampai tujuan, ternyata kata pemilik warkop, toko
koran sudah hampir setahun sudah tidak jualan karena sepi pembeli.
Dengan langkah gontai kembali
ke cucian motor. Tinggal tiga kendaraan baru sepeda motorku. Akhirnya di
tempat itu aku memesan segelas kopi dan minta tolong dimainkan pemutar lagunya.
Aku request album lagu Didi Kempot.
Alhamdulillah
sambil menikmati alunan lagu, aku coba menikmati bait demi bait lagu almarhum.
Tidak terasa selesai lima lantunan lagu, akhirnya giliran sepeda motorku
tercuci.
Anak
muda si pencuci motorku sambil manggut-manggut dan di telinganya menempel headset,
entah lagu apa yang didengarnya. Alhamdulillah sekitar lima belas menit. Cling...bersih
sudah sepeda motorku.