APA RAHASIA AGAR ORANG MAU MEMBACA TULISAN KITA? (2)


Oleh: Abdullah Makhrus

ADAKAH di antara Anda yang pernah mengingat kata “Mak Nyus”? Ya, kata-kata ini dipopulerkan oleh almarhum Bondan Winarno pada salah satu tayangan  kuliner  TransTV yang hingga kini masih booming di masyarakat. Ada lagi yaitu kata atau jargon “Alhamdulillah sesuatu, seperti itu, manja, syantik, maju mundur cantik” yang sering keluar dari bibir artis Syahrini.

Pertanyaannya kemudian, kenapa kita akrab dan selalu ingat kata-kata itu? Jawabannya adalah karena kata-kata itu memiliki kesan khusus. Apa itu? *mudah diingat*. Rahasia kedua yang akan saya bahas dalam ulasan berikut melanjutkan tips sebelumnya. Agar orang mau membaca tulisan kita, maka tulisan kita haruslah membawa kesan *MUDAH DIINGAT*.  

Apa maknanya? Sebenarnya jika kita pernah menjadi pembaca sebuah tulisan. Tentu kita bisa merefleksikan diri kita sendiri, kenapa kita betah membaca dan sukarela menshare isi tulisan orang lain. Tentu karena tulisan itu selain menarik seperti ulasan pada tulisan sebelumnya di seri pertama, juga karena kita mudah mengingat pesan di dalamnya. 

Bagi pembaca, tulisan yang mudah menarik biasanya tulisan yang bermakna mendalam dan tentu saja mudah diingat. Maka, tak heran ia bahkan secara sukarela selalu mencari artikel berikutnya, meluangkan waktu untuk membacanya, dan bahkan membagi tulisan itu pada teman-temannya.

Lantas, bagaimana caranya membuat tulisan yang mudah diingat? 

*Pertama, buatlah istilah ataupun slogan baru*. Jika kita membuat tulisan yang mengandung istilah baru dan belum pernah dikenal orang atau bahkan berlawanan makna dengan kebiasaan sehari-hari. Ini akan menjadi _stopping point_  atau titik henti hingga mereka berhenti sejenak untuk melihat dan  menyelesaikan  membacanya. 

Tulisan semacam ini juga membantu kita mudah menjelaskan ide pada orang lain. Saya jadi teringat slogan yang dulu pernah saya baca di atas pintu kamar kos teman-teman mahasiswa satu kampus di Surabaya. Tulisannya sederhana, tapi hingga hari ini selalu saya ingat. Tulisan apakah itu?

*BELAJAR SEDIKIT LUPA SEDIKIT*
*BELAJAR BANYAK LUPA BANYAK*
*TIDAK BELAJAR TIDAK LUPA*

Tulisan di atas saya menyebutnya memiliki _stopping point_  yang menarik. Mengapa? Karena orang yang melihat tulisan itu pasti akan berhenti dan ingin menyelesaikan membacanya. Karena kalimat yang tertulis merupakan istilah baru bagi saya dan mudah sekali untuk diingat. Bagaimana bisa lupa, kalau tidak ada yang dipelajari. Wkwkwk... 

Mengapa demikian? Karena sejak sekolah dasar kita diajarkan agar jika mau ingat dan tidak mudah lupa harus belajar. Nah waktu kuliah? Kok malah dapat kalimat yang berkebalikan. Inilah yang membuat saya masih ingat kata-kata ini hingga sekarang. Secara makna, tentu Anda lebih bijak memaknai kata-kata terebut. Saya hanya mengulas, bagaimana kita bisa membuat orang jadi selalu mengingat apa yang kita tulis atau ucapkan.

*Kedua, gunakan gambar ilustrasi pendukung tulisan*. Kita tentu sering mendengar bahwa satu gambar mampu mewakili seribu kata. Faktanya, memang adanya gambar akan sangat membantu pembaca menebak arah tulisan bahkan sebelum membaca keseluruhan isinya. Ini juga akan membuat pembaca ingat dengan tulisan Anda. 

Caranya, mencari gambar ilustrasi sangat sederhana. Anda bisa mencarinya melalui pilihan pencarian gambar di google dengan mengetikkan kata kunci  tulisan Anda. Google akan dengan senang hati membantu mencarikan gambar dan Anda tinggal memilihnya sesuai selera. Kalau saya biasa mencari di laman freepik. Kalau sekarang lebih banyak website yang bisa Anda telusuri seperti Canva, ciciai, dan lainnya.

Karena itu, saya terbiasa mencari minimal satu gambar unik melalui google sebelum mempostingnya bersama tulisan yang sesuai. Tentu dengan harapan agar selain pembaca bisa menebak alur tulisan, juga akan membuat pembaca tidak bosan karena hanya membaca teks panjang.

*Ketiga, tata tulisanmu serapi mungkin*. Hal ini juga perlu Anda perhatikan. Ada tips sederhana yang bisa Anda lakukan sebelum memposting posting ke khalayak. Teknik ini seringkali saya gunakan. 

Caranya, jika kita memiliki akun ganda, posting di gawai kita sendiri atau milik pasangan kita yang bisa diedit  atau dihapus.  Pastikan tampilan tulisan sudah rapi dan nyaman dibaca. Bayangkan, jika kita sendiri saja tidak nyaman membacanya, lantas bagaimana dengan orang lain mau membaca tulisan itu?

Faktor kerapian tulisan ini juga akan memnentukan orang akan betah dan sudi membaca tulisan Anda meskipun yang sangat panjang. Rapi disini meliputi susunan tanda baca, huruf besar kecil, cetak tebal, cetak miring, banyak kalimat, dan paragraf. Ini

perlu dipertimbangkan agar pembaca tidak kelelahan dan _ngos-ngosan_ saat membaca tulisan Anda.

Perhatikan baik-baik. Menurut Anda, kira-kira nyaman atau tidak ketika Anda membaca tulisan yang tidak mengindahkan kerapian susunan tulisan seperti yang saya sebutkan. Jika Anda sendiri mendapati tulisan orang lain yang semrawut Anda memilih membaca lanjutannya atau menghentikannya? Karenanya, penting memerhatikan kerapian tulisan Anda.

Satu lagi, jangan memaksakan banyak kata dalam satu kalimat. Jangan terlalu banyak kalimat dalam satu paragraf. Cek ulang, adakah kata yang sama dan berulang terpakai dalam tulisan kita. Kemudian, jangan sungkan pencet tombol _Enter_ di keyboard HP dan laptop kita jika memang dalam satu paragraf dirasa terlalu  banyak kalimat. 

Pada prisnsipnya, makin _simple_ tulisan Anda, maka pembaca akan tertarik menghabiskan membaca tulisan itu. Dengan membaca tulisan yang sederhana mereka akan merasa mudah mencerna isinya dan semakin mudah pula mengingatnya. 

Karena itulah Rasulullah Muhammad SAW sering memberikan pesan-pesan sederhana yang jika ditulis akan tampak sangat _simple_. Mudah dibaca sekaligus mudah diingat agar kita mudah mengamalkannya seperti pesan berikut

«تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ»

Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu (H.R. Tirmidzi)

Sesederhana itu kawan. Nah, kini saatnya  menemukan dan membuat pola tulisan kita sendiri. Setiap orang memiliki gaya menulis yang berbeda. Apakah tulisan kita mudah memenuhi kaidah sebuah tulisan yang mudah diingat? Jika belum, ayo terus belajar bersama-sama dengan terus praktik, praktik dan terus praktik. Nulis, nulis, dan terus nulis. Sudah menulis apa Anda hari ini? Yuk gaskan kawan....


Previous Post Next Post