APA RAHASIA AGAR ORANG MAU MEMBACA TULISAN KITA? (3)


Oleh: Abdulah Makhrus

Setiap tahunnya Hari Valentine diperingati pada tanggal 14 Februari. Mengapa ulasan terkait tulisan mulai sejarah, perlu atau tidak dirayakan terus bermunculan?  Tentu, karena topik ini yang paling banyak dibicarakan oleh khalayak. Poin ini yang disebut dengan TOPIK POPULER. Ini menjadi salah satu rahasia ketiga yang menjadi poin menarik bagi pembaca tulisan kita.

Karenanya, penting bagi kita para penulis untuk senantiasa membuat konten tulisan dengan mengambil topik yang populer. Apa saja yang termasuk didalamnya?

Pertama, berita yang lagi hot. 
Disini penulis dituntut untuk selalu peka dengan keadaan sekitar. Tentu yang dimaksud disini adalah apa yang kini menjadi trending topik pembicaraan. Jika sudah menemukan, langsung saja buat tulisan dengan konten tersebut.
Salah satunya yang sempat viral adalah kasus pagar laut.

Sebagaimana ramai diberitakan munculnya sertifikat di atas lautan bukan hanya di wilayah Tangerang dan Bekasi, namun juga hingga Jawa Timur. Muncul juga sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 656 hektare di perairan Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono ikut buka suara dan menyebut area SHGB berada pada wilayah pengelolaan yang tidak seharusnya. (https://www.cnbcindonesia.com/news/20250123144017-4-605477/bukan-cuma-di-tangerang-dan-bekasi-pagar-laut-juga-muncul-di-sidoarjo)

Kedua, berita terbaru. 

Salah satu berita terbaru yang lagi booming ketika Menteri Pendidikan Dasar  dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan pendekatan deep learning akan diterapkan ke dalam kurikulum nasional yang berlaku saat ini. Maka, setiap tulisan maupun buku yang membahas materi ini langsung diserbu pembacanya

Ketiga, kabar yang menghebohkan atau mengandung kontroversi. 

Masih ingat dengan kabar fenomena yang menghebohkan tentang karyawan PT Timah Tbk mendadak viral setelah diduga menghina pegawai honorer yang berobat menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.


Hingga akhirnya PT Timah Tbk memberhentikan oknum karyawan usai viral menghina pekerja honorer yang antre menggunakan layanan BPJS. Keputusan itu diambil setelah dilakukan pemeriksaan dan dilakukan penegakan aturan sesuai etika kerja (https://finance.detik.com/energi/d-7765438/karyawan-pt-timah-yang-viral-sindir-honorer-pakai-bpjs-dipecat.)

Berbagai tulisan tentang karyawan ini langsung muncul dan laris manis menyebar di grup-grup Whatsapp maupun media sosial lain. Orang sangat antusias membacanya dan menshare karena bentuk kepedulian kepada sesama sekaligus sebagai bentuk pelajaran agar kita bijak dalam bermedia sosial. 

Keempat, berita artis atau tokoh terkenal.
Membicarakan artis dan tokoh terkenal di negeri ini menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Maka jangan heran jika tayangan gosip artis tak pernah habis.

Hanya saja yang menjadi pesan penting bagi kita, carilah berita positif dari tokoh-tokoh tersebut agar kita terjauh dari ghibah alias ngerasani agar tidak menjadi dosa jariah.

Jangan seperti kebiasaan orang pada masa jahiliyah. Jika mereka hendak menjatuhkan seseorang, mereka akan mengarang syair hujatan di depan umum sehingga orang yang sedang berkumpul akan menyoraki dan menertawakan orang yang dihujat agar merasa dipermalukan.

Saya pernah membaca tulisan Ust. Arafat yang menceritakan kisah Rasulullah Muhammad SAW tokoh paling terkenal pada masa itu. Suatu hari tokoh musyrik di Mekah memanggil Hasan bin Tsabit . Seorang penyair yang paling tajam dan pedas kata-katanya. Ia akan diberikan bayaran yang termahal jika bisa menghujat Rasulullah di depan umum.

Pada hari yang ditentukan, Hasan sudah menunggu di tepi jalan yang biasa dilewati Rasul. Orang-orang musyrik sudah berkumpul di sekelilingnya bersiap memberikan sorak gemuruh  bila nanti Hasan mengarang syair yang menyindir Rasulullah. Mereka yakin siang itu Rasul akan berhasil dipermalukan.

Saat-saat yang ditunggu akhirnya tiba. Rasulullah pun berjalan melewati jalan tersebut. Untuk pertama kalinya Hasan melihat sosok sang Rasul. Ia sudah bersiap memperhatikan dengan seksama adakah kekurangan pada Rasul.

Namun sampai Rasulullah sudah berlalu jauh, Hasan tak jua mengeluarkan syairnya. Karena ia tidak menemukan kekurangan pada diri Rasulullah. Ia hanya kagum dan terpana melihat sosok Rasulullah secara fisik dan auranya. Orang-orang musyrik yang sudah menunggu-nunggu syair yang biasanya tajam tak meluncur dari lisan Hasan.

Akhirnya, Hasan memutuskan untuk mengembalikan seluruh bayaran yang ia terima sembari berkata, "Maaf saya tak bisa melihat satupun kekurangan pada orang yang bernama Muhammad itu. Sebaliknya yang saya lihat dirinya memancarkan kesempurnaan, seolah-olah matahari ada di wajahnya!“

Rencana orang musyrik gagal total. Bahkan Hasan bin Tsabit justru mengarang syair yang sangat indah memuji sang Rasul,

ÙˆَØ£َØ­ْسَÙ†ُ Ù…ِÙ†ْÙƒَ Ù„َÙ…ْ تَرَ Ù‚َØ·ُّ عَÙŠْÙ†ِÙ‰
ÙˆَØ£َجْÙ…َÙ„ُ Ù…ِنكَ Ù„َÙ…ْ تَÙ„ِدِ النِّسَآءُ

Ø®ُÙ„ِÙ‚ْتَ Ù…ُبَرَّØ£ً Ù…ِÙ†ْ ÙƒُÙ„ِّ عَÙŠْبٍ
ÙƒَØ£َÙ†َّÙƒَ Ù‚َدْ Ø®ُÙ„ِÙ‚ْتَ ÙƒَÙ…َا تَØ´َآءُ

Belum pernah mataku melihat manusia setampan dirimu. Ku yakin tak ada perempuan yang melahirkan manusia seelok rupamu

Kau diciptakan bersih dari segala noda, seakan-akan engkau memesan sendiri dirimu ingin lahir dengan rupa yang bagaimana

Kemudian Hasan bin Tsabit masuk Islam dan menjadi salah satu sahabat yang membantu perjuangan Rasulullah melalui syair.

Titik poin dari cuplikan cerita diatas menandakan, jika akan membicarakan tokoh yang terkenal. Maka orang akan mudah membaca tulisan kita.  Kini banyak pilihan yang bisa kita buat. Anda mau memilih topik populer jenis yang mana? Yuk….

*) Abdullah Makhrus adalah trainer, teacher, witer dan Ketua Gerakan Budaya Literasi Sidoarjo.
www.abdullahmakhrus.com 081333148884
Previous Post Next Post