Oleh: Abdullah Makhrus
"RENCANAKAN ramadan terbaikmu di tanah suci mulai dari sekarang. Jangan malu meminta pada Rabbmu. Karena kehadiran kita di tanah suci semua atas ijin dan RidhoNya. Manfaatkan momen Ramadan ini untuk mengirim munajat-munajat yang mustahil buat kita. Insyaallah akan masuk akal dengan izin Allah"(Ruhul Izzah)
Waktu itu, saya teringat sekitar tahun 2017. Saya memiliki impian untuk bisa berangkat haji bersama istri. Saya meyakini dan menyugesti diri bahwa ketika haji menjadi salah satu rukun di dalam Islam, maka setiap muslim punya kemampuan untuk berangkat haji. Tinggal kita memantaskan dan melayakkan diri agar bisa menunaikan satu di antara lima rukun islam tersebut.Buktinya? Sudah cukup banyak sekali keajaiban yang Allah tunjukkan pada kita. Aneka cerita keajaiban orang bisa berangkat berhaji atas izin dan kuasaNya. Kejadian demi kejadian unik dan menarik yang acap kali membuat kita takjub menyaksikan orang-orang yang berhasil naik haji dengan beragam latar belakang profesi dan keadaan.Ada tukang bakso, pemulung, tukang parkir, tukang ojek yang berhasil naik haji. Bahkan, ada pula tukang bubur, hingga muncul sinetron tukang bubur naik haji dan lebih banyak lagi menghiasi pemberitaan di saat musim haji tiba.Maka, sejak tahun 2017 itulah saya berkomitmen bersama istri untuk menyisihkan pendapatan dari mengajar untuk ditabung dalam tabungan haji. Nominalnya sekitar 500.000 perbulan. Setiap bulan kami rutin menyisihkan gaji bulanan untuk menabung begkat haji. Sengaja menyisihkan, bukan menabung dari uang sisa pengeluaran bulanan. Kami serius menabung, sebagai ikhtiar melayakkan diri menjadi tamu Allah di tanah suci.Subhanallah, atas izin dan karunia Allah. Di luar nurul, eh di luar nalar kami, ternyata Allah bantu lunaskan tabungan kami untuk bisa mendapatkan porsi haji. Sehingga di tahun 2019, tabungan kami digenapkan dan dicukupkan Allah hingga bisa mendapatkan porsi haji.Lantas kami mendaftar sebagai calon jamaah haji di kantor kemenag Sidoarjo. Dari kantor ini kami mendapatkan informasi bahwa kami harus menunggu antrian sekitar 22 tahun lagi untuk jamaah dari Sidoarjo.Berangkat dari kerinduan bisa bersegera menjadi tamu Allah di tanah suci, saya pun mulai merajut mimpi baru. Mimpi bisa melakukan umroh bersama keluarga setiap bulan suci Ramadan. Maka setiap selesai salat, saya pun memanjatkan doa:"Ya Allah, mudahkan kami untuk bisa untuk berziarah ke Mekah dan Madinah untuk berumrah setiap Ramadan bersama keluarga, bersama anak istri dan orang tua kami."Hampir dua tahun doa itu terpanjatkan ke hadirat ilahi Rabbi. Hingga suatu saat kami pernah mengundang salah satu wali murid kami yaitu Ibu apt. Nita Kartikasari, S. Farm saat di kelas 4. Ketika itu ada program P5 di sekolah yang mengangkat tema Kewirausahaan, sehingga kami mengundang beliau sebagai wirausahawan yang berwirausaha dan menjadi Tour Leader SAMIRA Travel untuk berbagi kisah dan semangat pada anak didik kami. Serta mendoakan kami semua agar dipanggil menjadi tamu Allah suatu saat nanti.Pada kesempatan yang berbeda, saya berkesempatan bersilaturahmi bersama Bunda Insiyah dan Pak Hari saat akan menggelar seminar pendidikan di BBGP JATIM Kampus Sidoarjo. Kami berkunjung sekaligus ziarah ke rumah Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, sepulang beliau melakukan perjalanan umroh bersama keluarga. Ternyata beliau menggunakan SAMIRA Travel dan beliau puas dengan pelayanannya. Dalam batin saya berujar, "Kok bisa sama dan nyambung ya travelnya dengan saat kami undang ke sekolah?"Sampailah saya menemukan ide, untuk silaturahmi dank menggali inspirasi untuk berkolaborasi dengan Bu Nita. Ada banyak peluang yang saya lihat dalam kolaborasi tersebut. Di antaranya ada peluang untuk membantu guru-guru menunaikan impiannya untuk beribadah umrah. Mengajak beliau berbagi inspirasi tentang literasi keuangan yang diperlukan guru-guru . Suatu saat nanti kita akan kolaborasikan dalam sebuah kegiatan seminar maupun webinar.Yang tak kalah penting setelah pertemuan itu, Alhamdulilah saya mendapatkan inspirasi dan insight baru. Ternyata mewujudkan impian bisa umrah setiap tahun di bulan Ramadan nampaknya bukan hal yang lagi mustahil. Perkuat niat dan langitkan ikhtiar, biar Allah yang bantu mewujudkan. Ingin tahu rahasianya? Nanti saya kasih tahu bagi yang mau saja. Penasaran? Yuk diskusi via japri. Hehehe...,
f